Lampungku39– Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia sampai harus turun tangan mengendalikan ganasnya perlawanan atau pemberontakan pemuda Surabaya yang bertempur melawan pasukan tentara Inggris pada 28-30 Oktober 1945.
Cerita ini hanya cuilan cerita dari buku Revolusi Agustus Soemarsono, tokoh penting peristiwa Madiun dan Surabaya.
Bukan tanpa alasan Soekarno meminta pemuda Surabaya menghentikan pertempuran yang sangat bergelora untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu, perlawanan pemuda Surabaya memaksa Brigjend Mallaby melapor dan memohon bantuan kepada DC. Hawthon, Komandan Tentara Inggris di Jawa yang berkedudukan di Singapura.
Mallaby memohon pertolongan itu karena kurang dari sekitar 3 jam lagi, pemuda Surabaya akan memaksa Brigjend tersebut mengibarkan bendera putih tanda menyerah dan kalah bertempur.
Dalam keadaan sangat kepepet dan mendengar anak buahnya meminta pertolongan, DC. Hawthon kemudian terbang ke Jakarta dan mencomot Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin berangkat ke Surabaya untuk menghentikan pertempuran.
Soemarsono merupakan tokoh penting peristiwa Madiun dan Pertempuran Surabaya.***